Selasa, 05 Januari 2016

FILSAFAT KETUHANAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Tuhan dipahami sebagai zat Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Definisi tentang Tuhan  tidak memiliki kesepakatan, terdapat berbagai konsep ketuhanan. Dalam pandangan teisme, Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta. Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam semesta, namun tidak ikut campur dalam kejadian di alam semesta. Menurut panteisme, Tuhan merupakan alam semesta itu sendiri. Penganut monoteisme peracya bahwa Tuhan hanya ada satu, serta tidak berwujud (tanpa materi), memiliki pribadi, sumber segala kewajiban moral, dan “hal terbesar yang dapat direnungkan”.
Akibat konsep ketuhanan yang berbeda-beda itulah, banyak gagasan tentang sosok Tuhan, sifat-sifat yang dimiliki-Nya, bahkan hakikat Tuhan pun terus dipermasalahkan. Siapakah dan bagaimanakah Tuhan terus dicari oleh manusia sebagai fitrah seorang hamba yang akan selalu memerlukan eksitensi tertinggi yang dapat menjadi tempat bertumpu dan berlindung. Immanuel Kant menyatakan, bahwa “kebenaran adanya Tuhan adalah kebenaran yang postulat. Yaitu kebenaran tertinggi dalam tingkat kebenaran. Kebenaran tak terbantahkan. Kenenaran yang berada di luar jangkauan indera, akal dan ilmu pengetahuan.” Dengan demikian, muncullah sebuah agama yang diaggap menjadi wadah kebenaran akan adanya Tuhan. Agama merupakan suatu kepercayaan akan keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural, yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta yang selanjutnya dapat disimpulkan, bahwa “agama merupakan suatu kepercayaan akan adanya Tuhan”.
1.2              Rumusan Masalah
Bagaimana konsep agama menurut agama islam?
1.3              Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengerjakan tugas makalah agama tentang “Filsafat Ketuhanan”. Untuk mengetahui definisi filsafat ketuhanan, Tuhan dan agama.
Untuk mengetahui dan mempelajari konsep agama menurut agama islam.
1.4              Manfaat
Dapat mengerti tentang definisi Filsafat Ketuhanan, Tuhan dan agama.
Dapat mengerti tentang konsep agama menurut agama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1              Filsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan psikologis. Usaha yang dilakukan manusia bukan untuk menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, melainkan mencari pertimbagan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.

2.2              Agama
Agama adalah penghambaan manusia kepada Tuhan-Nya. Dalam penertian agama terdapat tiga unsur, yaitu manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat diartikan sebagai agama. Agama juga diartikan sebagai perangkat aturan dan peraturan yang megatur hubungan manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhan-Nya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya.  Secara khusus, agama juga diartikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterprestasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai gaib dan suci. Bagi para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran engenai kebenaran tinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup selamat di dunia dan di akhirat. Karena itu pula agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan, dan menjadi pendorong bagi tindakan-tindakan para anggota masyarakat tersebut untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya.
Jadi, sebuah agama melingkupi tiga persoalan pokok, yaitu:
1.             Keyakinan (credical), yaitu keyakinan akan adanya suatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
2.             Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuaensi atau pengakuan dan ketundukannya.
3.             Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut.
Bagi umat manusia agama juga dapat diartikan sebagai undang-undang dasar dan pedoman hidup, sebab agama:
  • Dapat mendidik jiwa manusia menjadi tenteram, tawakkal dan sebagainya.
  • Dapat menjadikana manusia menjadi manusia yang berjiwa besar, kuat dan tidak mudah tunduk oleh siapapun.
  • Dapat mendidik manusia berani menegakkan kebenaran dan takut untuk melakukan kesalahan.
  • Dapat memberikan sugesti kepada manusia agar dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifat utama seperti rendah hati, sopan santun, hormat menghormati dan sebagainya. Agama melarang manusia untuk bersifat sombong, congkak, riya dan sebagainya.
2.3              Jenis-jenis Agama
Ditinjau dari sumbernya agama dibagi menjadi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu. Agama wahyu adalah agama yang diterima oleh manusia dari Allah Sang Pencipta melalui Malaikat dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasulnya kepada umat manusia. Wahyu-wahyu dilestarikan melalui Al-Kitab, suhuf (lembaran-lembaran tertulis) atau ajaran lisan. Sedangkan agama bukan wahyu bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Misalnya adalah agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama. Ditinjau dari segi misi penyebarannya agama juga dibagi menjadi dua, yaitu agama misionari dan agama bukan misionari. Agama misionari adalah agama yang menuntut penganutnya untuk menyebarkan ajaran-ajarannya kepada manusia lainnya. Sedangkan agama bukan misionari adalah agama yang tidak menuntut penganutnya untuk menyebarkan ajarannya kepada orang lain, jadi cukup disebarkan kepada lingkungan tertentu yang menjadi misi utamanya.

BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan psikologis. Agama adalah penghambaan manusia kepada Tuhan-Nya. Dalam penertian agama terdapat tiga unsur, yaitu manusia, penghambaan dan Tuhan. Agama melingkupi tiga persoalan pokok, yaitu: keyakinan (credical), peribadatan (ritual) dan sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut.
Ditinjau dari sumbernya agama dibagi menjadi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu.
Ditinjau dari segi misi penyebarannya agama juga dibagi menjadi dua, yaitu agama misionari dan agama bukan misionari.

Daftar Pustaka
id.m.wikipedia.org/wiki/Tuhan
id.m.wikipedia.org/wiki/Filsafat_Ketuhanan
id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
Azra, Azyumardi dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta:
Ahmadi, Abu dan Noor Salimi. 1991. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara Jakarta.
Aminuddin, dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar